Terjemahan Abstrak "Analisis perbandingan proteomik saliva pasien periodontitis kronis" oleh Lorena, G., dkk.

Penyakit periodontal kronis adalah proses inflamasi kronis yang memengaruhi jaringan pendukung gigi dengan adanya biofilm bakteri patogen. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan perubahan komposisi protein saliva pada pasien periodontitis kronis, tetapi belum ada penelitian yang menggunakan pendekatan proteomik. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan profil protein saliva yang tidak distimulasi dari pasien dengan periodontitis dan subyek sehat dengan dua pendekatan komplementer (elektroforesis 2D-gel dan kromatografi cair). Protein dianalisis dengan MALDI-TOF-TOF dan data dilengkapi dengan percobaan ESI-Q-TOF. Analisis mengungkapkan bahwa subjek dengan penyakit periodontal mengalami peningkatan jumlah protein darah* dan imunoglobulin, dan penurunan jumlah protein cystatin dibanding grup kontrol. Nilai protein yang tinggi ini didominasi oleh alfa amilase. Variasi nilai alfa amilase yang tinggi ini tampaknya disebabkan oleh hidrolisis protease sistein dalam kondisi peradangan tersebut. Pendekatan ini memberikan wawasan baru ke dalam perubahan protein saliva pada peradangan periodontal dan dapat berkontribusi pada peningkatan diagnosis periodontal.

*Jumlah protein darah (serum albumin dan hemoglobin)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Note: Saliva terdiri dari protein, elektrolit, immunoglobulin dan molekul-molekul organik.
  • Protein (amilase, mucin, histatin, cystatin, peroksidase, lisozim, dan laktoferin) 
  • Elektorlit (Na+, K+, Cl-, HCO3-, Ca2+, Mg2+, HPO42, SCN-, dan F-)
  • Immunoglobulin (IgA, IgG, dan IgM)
  • Molekul-molekul organik (glukosa, asam amino, urea, asam urat dan lemak).[2]
Proteomik itu apa ya..?


1. Pengantar

Air liur adalah cairan tubuh yang penting untuk kesehatan rongga mulut. Saliva utuh adalah campuran kompleks cairan oral termasuk sekresi kelenjar ludah mayor dan minor; konstituen yang berasal dari non-saliva berasal dari cairan crevikular gingiva, sekresi bronkial yang dikeluarkan, serum dan sel darah dari luka mulut, bakteri dan produk bakteri, sel epitel yang dideklamasi dan sisa makanan. Karenanya komposisinya adalah larutan air hipotonik kompleks yang mengandung protein, peptida, enzim, hormon, gula, lipid, faktor pertumbuhan dan berbagai senyawa lainnya. Banyak komponen protein saliva telah dipelajari dan beberapa perbedaan pada profil protein yang teridentifikasi dengan pendekatan proteomik telah dikaitkan dengan penyakit sistemik seperti kanker payudara, sindrom Sjogren, diabetes mellitus, cystic fibrosis, sklerosis sistemik difus dan patologi oral seperti oral lichen planus, oral kanker, karies gigi, dan periodontitis agresif menyeluruh.

Jadi tuh si air liur ini komposisinya dipengaruhi juga oleh konstituen yang berasal dari non-saliva???

REFERENSI
[1] Goncalves, L.D.R., Soares, M.R, Nogueira, F.C.S., Garcia, C., et al. (2010) Comparative proteomic analysis of whole saliva from chronic periodontitis patients. Journal of Proteomics, 73(7), 1334-1341. Doi:10.1016/j.jprot.2010.02.2018.
[2] Fatmasari, D., Ramdhani, Y.R., Ekoningtyas, E.A., Wiyatini, T., (2017) Salivary glucose level increases severity of periodontal condition in patients with type 2 DM. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2), 178-184. Doi:http://dx.doi.org/10.15294/kemas.v13i2.9471

Komentar

  1. Setelah aku baca lagi metode yang dipakai adalah analisa spots-spots protein yang terdapat di media gel map 2 dimensi gitu.. Nanti ada spots yang terdapat di subjek periodontitis yang nggak ada di subjek sehat yang berarti jumlah protein protein tersebut lebih banyak di subyek periodontitis (bisa dilihat di gambar 1 di jurnal).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan ngga sesimpel itu sih xD Metodenya lumayan rumit....

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer