Terjemahan beberapa kalimat di referensi ini: Al-Maskari AY, Al-Maskari MY, Al-Sudairy S. Oral Manifestations and Complications of Diabetes Mellitus A review. SQU Med J. 2011;11(2):179-186 mehhehheh

Saliva mempunyai peran penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut. Saliva diproduksi oleh kelenjar mayor dan beberapa kelenjar minor yang terdistribusi di rongga mulut. Disfungsi saliva telah dilaporkan terdapat pada pasien dengan diabetes. Sebuah penelitian epidemiologi cross sectional dilakukan pada tahun 2001 untuk melihat prevalensi hiposalivasi dan xerostomia (mulut kering) dan untuk menentukan hubungan antara disfungsi saliva dan komplikasi diabetes. Penelitian ini dilakukan pada T1DM dan subjek kontrol tanpa diabetes. Mereka menemukan bahwa gejala penurunan laju aliran saliva dan xerostomia lebih sering dilaporkan pada pasien dengan diabetes daripada kontrol, terutama oleh penderita diabetes mempunyai neuropati. Penelitian lain yang dilakukan pada penderita T2DM juga mengkonfirmasi bahwa xerostomia dan hiposalivasi lebih umum pada kelompok pasien ini. Telah ditunjukkan bahwa penderita T2DM yang tidak terkontrol memiliki laju aliran kelenjar parotis yang terstimulasi lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang terkontrol dengan baik dan pasien tanpa diabetes. Peningkatan patogen saliva juga dilaporkan pada pasien ini. Pasien dengan diabetes biasanya mengeluhkan xerostomia dan kebutuhan untuk minum sangat sering (polydypsia dan polyuria). Keringnya mulut secara konstan akan mengiritasi jaringan lunak mulut, yang pada gilirannya akan menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Pasien DM dengan xerostomia lebih cenderung mengalami infeksi periodontal dan kerusakan gigi. Penyebabnya belum sepenuhnya dipahami pada pasien dengan diabetes, tetapi mungkin terkait dengan polydypsia dan poliuria atau pergantian di membran basal kelenjar saliva. Diketahui bahwa diabetes mellitus berhubungan dengan komplikasi kronis seperti neuropati, kelainan mikrovaskuler, dan disfungsi endotel yang menyebabkan perburukan mikrosirkulasi dan ini mungkin berperan dalam mengurangi laju aliran saliva dan komposisinya. Sialosis didefinisikan sebagai pembengkakan difus kronis bilateral asimptomatik, non-inflamasi, non-neoplastik, terutama mengenai kelenjar parotis. Sialosis telah ditemukan lebih umum pada pasien dengan DM. 

Jurnal asli bisa dilihat dengan klik kalimat ini ya!

Komentar

Postingan Populer